Mahasiswa ideal
menurut saya :
Menjadi Mahasiswa yang ideal itu
sebenarnya harus diterapkan dalam jiwa dan pandangan setiap mahasiswa. Kenapa demikian?
Sudah jelas, titel mahasiswa itu bukan jaminan kita akan sukses dikemudian
hari. Banyak orang dengan gelar sarjana itu menganggur, oleh karena itu, jika
seorang mahasiswa tidak ditanamkan sifat idealnya sebagai mahasiswa sejak dini.
Seorang mahasiswa yang ideal itu bukan berarti mahasiswa yang kesehariannya
dikampus cuma berangkat kuliah-perpus, kuliah-pulang kos, kuliah-rapat, bahkan
menjadi ikatan mahasiswa titip absen. Tetapi menjadi mahasiswa itu harus tegas
dan percaya bahwa menjadi mahasiswa adalah kebanggaan.
Menjadi mahasiswa berarti siap menjadi seorang yang menekankan dalam dirinya
bahwa perubahan itu perlu untuk mencapai kemajuan, atau dalam keseharian
disebut “berubah untuk maju”. Mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang murni,
asli, dan utuh, selalu memikirkan baik-baik dampak baik dan buruknya sesuatu dan
juga harus mempunyai semangat dalam meraih cita-cita. Untuk menjadi mahasiswa
yang ideal itu memiliki banyak kriteria, antara lain sebagai berikut :
1. Rajin
Sudah jelas, rajin adalah salah satu
faktor yang sangat berperan penting dalam mejadi mahasiswa ideal. Namun rajin yang
dimaksud bukan berarti sekedar rajin berangkat kampus, rajin titip absen, rajin
nyontek tugas, rajin tidur dikelas, dan rajin-rajin lainnya. Rajin dalam hal
ini adalah rajin dan tekun dalam mengikuti perkuliahan, sehingga materi
pembelajaran dapat diserap secara maksimal oleh otak, dan dapat membangun
motivasi diri.
2. Membangun Motivasi
Motivasi merupakan semangat
seseorang untuk meraih kesuksesan. Motivasi merupakan faktor terpenting dan
merupakan kunci dalam pencapaian studi dan pengembangan diri. Oleh sebab itu,
jika kita mampu memotivasi diri kita selayaknya sesuai prosedur kita sebagai mahasiswa,
maka ke idealisan sebagai mahasiswa akan terwujud. Dengan adanya motivasi
kehidpan kita akan menjadi bersemangat, namun jika motivasi itu tidak ada, maka
nyali dan semangat kita akan menciut dan layu, yang tidak menggambarkan diri
sebagai mahasiswa ideal.
3. Mengembangkan Ketrampilan Studi
Ketika mahasiswa telah memandang
studi sebagai profesi dan predikat “mahasiswa” sebagai jabatan, sudah
selayaknya mahasiswa senantiasa meningkatkan profesionalismenya. Karena jika
kita berfikiran dan berperilaku profesional sebagai seorang mahasiswa, maka
jiwa ideal sebagai mahasiswa itu akan tercapai, sebagai contohnya adalah dengan
mengembangkan ketrampilan yang diperlukan dalam bidang yang ditekuni.
4. Tidak Titip Absen
Kenapa titip absen tidak
mencerminkan mahasiswa yang ideal? Sudah jelas bukan, sifat ini mencerminkan
kehidupan mahasiswa yang tidak bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya sebagai
mahasiswa. Kenapa begitu? Sebagai contoh, jika kita sering titip absen kepada
teman seperjuangan mungkin iya, dosen tidak akan mengetahui siapa oknum tersebut,
karena dalam buku presensi tanda tangan selalu penuh, namun apakah hal ini
menjamin oknum mahasiswa itu pintar? Paham dengan materi pembelajaran? Sudah jelas
jawabannya tidak. Karena mahasiswa yang melakukan titip absen itu adalah
mahasiswa yang tidak memiliki motivasi diri. Mereka menghalalkan segala cara agar
terlihat rajin dimata dosen, hanya karena tanda tangan penuh.
5. IPK bagus dan memuaskan.
Bagi kebanyakan mahasiswa IPK adalah
sesuatu yang dianggap sakral untuk diicarakan. IPK bagus memang sangat
subyektif dan parameternya berbeda bagi pandangan setiap orang. Mungkin ada
perumpamaan seperti ini, IPK diatas 3,5 besok kerjanya jadi konsultan, IPK
3,00-3,50 jadi manager, dan IPK dibawah 3 menjadi pemilik perusahaan, namun
pada kenyataannya hal ini tidak terbukti, banyak orang yang sukses didunia ini dengan
memiliki IPK yang biasa-biasa saja, bahakan ada yang sukses dengan tidak lulus
perguruan tinggi atau biasa disebut wisuda.
Dalam point ini IPK digambarkan
sebagai permasalahan pribadi yang harus mampu dipecahkan oleh seorang mahasiswa.
Memang tujuan kita untuk kuliah bukan untuk mengejar hal yang disebut IPK itu,
namun lebih untuk mengasah hard skill dan
soft skill yang kita miliki.
6. Ikut Kegiatan Mahasiswa
Dalam hal ini yang paling penting
dan harus digaris bawahi adalah menjadi mahasiswa yang aktif pada kegiatan yang
“membangun”. Dengan menambah wawasan dan kegiatan yang bagus dan membangun maka
akan membuat mahasiswa termotivasi dalam hal yang diikuti sesuai dengan minat
masing-masing dan pasti akan menumbuhkan jiwa sosial bermasyarakat.
7. Berwirausaha
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi,
menjadi seorang mahasiswa itu memutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mungkin bagi
yang orang tuanya mampu hal ini tidak menjadi masalah. Tapi, apakah kita akan
selamanya meminta terus kepada orang tua?.
Sebagai seorang mahasiswa kita bisa mulai belajar untuk
melakukan usaha kecil-kecilan. Mungkin melalui jalan ini kita malah dapat
mencapai kesuksesan, sehingga kita tidak lagi membutuhkan bantuan finansial
dari orang tua lagi, malah mungkin mampu memberikan sedikit rezeki yang kita
dapatkan kepada orang tua.
Jadi untuk
menjadi mahasiswa yang ideal itu haruslah memilik sifat rajin, memiliki
motivasi diri, mampu meningkatkan ketrampilan studi, ikut kegiatan
kemahasiswaan, dan lain sebagainya. Jadi sudahkah anda menjadi mahasiswa “ideal”???